Mayat Berubah Jadi Berlian
Mayat Berubah Jadi Berlian
Perusahaan pelayanan pemakaman di Australia Selatan menawarkan cara baru dalam mengenang anggota keluarga yang telah meninggal.
Perusahaan bernama In Memorium Productions yang dipimpin Bill Yeo mengklaim, bisa membuat berlian dari rambut atau abu kremasi orang yang meninggal untuk dijadikan sebagai perhiasan.
Dikutip Dream dari abc.net.au, Kamis 16 April 2015, sampel rambut atau abu anggota keluarga yang meninggal akan dikirim ke laboratorium di Finlandia untuk diproses menjadi berlian.
Karbon yang diekstrak dari sampel tersebut dicampur dengan karbon generik untuk mendapatkan ukuran berlian yang diminta.
Proses pembuatan berlian unik ini memakan waktu 90 sampai 120 hari. Yeo mengatakan perusahaannya baru saja menyelesaikan pesanan pertama sejak layanan ini ditawarkan, berupa dua berlian dari abu seorang wanita Australia Barat untuk suami dan anaknya.
Untuk membuat sebuah berlian dibutuhkan antara 100 hingga 200 gram abu jenazah. Sementara sisanya bisa digunakan keluarga untuk melakukan prosesi tabur abu atau ditaruh di dalam guci.
Saat ini, masyarakat sudah mulai banyak yang memesan berlian kenangan ini dan memasukkannya dalam rencana pemakaman mereka, kata Yeo.
Untuk biaya pembuatan berlian kenangan ini tergantung pada ukuran yang diminta. Normalnya, biaya pembuatan berlian kenangan ini antara AU$ 1.000 (Rp 9,8 juta) sampai lebih dari AU$ 22.000 (Rp 216 juta) untuk berlian dua karat.
"Layanan ini memang bukan untuk semua orang, tapi untuk mereka yang suka dengan ide dan konsep unik untuk mengenang orang yang meninggal. Berlian ini sangat berharga bagi mereka," kata Yeo.
Yeo mengatakan, sejak menawarkan layanan ini kepada direktur pemakaman pada awal tahun lalu, sekira 80 persen dari permintaan berasal dari keluarga yang ingin membuat batu berlian dari orang yang mereka cintai.
Layanan ini ternyata juga menarik minat dari mereka yang ditinggal hewan peliharaan kesayangan. Sekitar 20 persen dari permintaan berasal dari para pemilik hewan peliharaan yang ingin membuat kenang-kenangan.
"Saya sudah menerima pesanan dari seorang wanita yang ingin memiliki kenangan darin anjing kesayangannya."
Yeo sebenarnya tidak terpikir untuk membuat berlian dari abu hewan peliharaan. Tapi hal itu dirasa Yeo masuk akal karena beberapa orang tertentu ingin memiliki kenangan dari mereka yang sudah meninggal, dan berlian kenangan ini adalah salah satu caranya. (Ism)
29 Mayat Bocah Dicuri dari Makam, Dijadikan Boneka
Anatoly Moskvin, 47 tahun, adalah seorang jenius dan menguasai 13 bahasa. Profesinya sebagai ahli sejarah telah membuatnya gila.
Dia menggali 29 mayat anak-anak dan mendandani mereka seperti boneka. Tidak hanya itu, Moskvin menyimpan mayat-mayat tersebut di apartemen orang tuanya di kota Nizhny Novgorod daerah Rusia bagian barat, layaknya koleksi boneka.
Natalia Chardymova, ibu dari salah satu manusia boneka Olga yang terbunuh saat berusia 10 tahun, merasakan kepedihan yang mendalam setelah membaca tulisan yang ditinggalkan Moskvin di makam puterinya. Moskvin menyimpan mayat Olga selama 9 tahun.
"Kami menggigil ketakutan setiap pergi ke makam Olga, tidak tahu apa yang akan terjadi,' kata Chardymova, 42 tahun.
"Catatan-catatan tak bernama yang memuakkan itu ditujukan untuk puteriku. Pembunuh itu memanggilnya 'Little Lady'", tambah Chardymova.
"Pembunuh itu memberi selamat libur kepada puteriku. Dia selalu mengingat tentang 1 September setiap tahun dan bel sekolah terakhir di bulan Mei."
Chardymova tak bisa menahan kesedihannya setiap datang ke makam kosong Olga dan menemukan catatan-catatan dari Moskvin.
"Bayangkan perasaan kami saat membaca catatan tentang pembunuh puteri kami. Itu bukan lelucon lagi tapi sebuah tombak yang menembus hati kami," ujar dia.
Moskvin mendandani mayat gadis-gadis tersebut dengan stocking, pakaian anak-anak dan sepatu setinggi lutut. Dia juga memakaikan lipstik di bibir mereka. Agar tampak seperti boneka hidup, Moskvin memasang kotak musik di bagian dalam tubuh mereka.
Dalam persidangan, Moskvin mengaku mulai menggali makam setelah dia ditangkap pada 2011. Moskvin mengaku dia sedang menunggu ilmu pengetahuan menemukan cara menghidupkan gadis-gadis malang itu kembali.
Hakim mengatakan mental Moskvin begitu sakit sehingga tak bisa disidang melalui pengadilan. Untuk itu, hakim memerintahkan Moskvin untuk dikirim ke rumah sakit jiwa.
"Dia kemungkinan besar tidak akan meninggalkan rumah sakit jiwa," kata hakim Constantin Zhilyakov kepada MailOnline. (Ism)