Morfologi Klitoris
Orgasme pada perempuan seringkali dikaitkan dengan klitoris. Bahkan, hanya dengan menyentuh dan merangsang klitoris, seorang perempuan dapat merasakan orgasme. Biasa disebut sebagai orgasme klitoral.
Akan tetapi ada hal-hal tertentu yang membuat klitoris terasa sakit,
bahkan oleh sentuhan yang amat lembut sekalipun. Untuk memahami
bagaimana hal ini bisa terjadi, pengetahuan akan morfologi klitoris
amatlah penting. Klitoris terletak tepat di atas lubang saluran urin
(urethra), di bawah tulang pubik. Klitoris sebenarnya penis yang ‘tidak
jadi’, karena itu bagian-bagiannya hampir sama.
Ada kepala (glans) dan batang klitoris yang dilindungi oleh kulit yang disebut hood. Sejumlah perempuan yang disunat waktu bayi, kebanyakan kehilangan glans-nya. Glans bisa terlihat atau tersembunyi tergantung anatomi dan kondisi seksual perempuan bersangkutan.
Saat perempuan terangsang secara seksual, glans biasanya membengkak dan sensitivitasnya meningkat. Setiap sentuhan yang diterimanya akan dialirkan lewat batang klitoris yang langsung ditransmisikan ke kumpulan urat syaraf di pangkalnya.
Ketika kepala klitoris membengkak, umumnya akan keluar dari kulit yang menutupinya. Akan tetapi saat rangsangan meningkat, glans akan kembali bersembunyi dalam hood, yang melindunginya dari sentuhan berlebihan.
Hood sendiri memiliki kelenjar yang menghasilkan cairan lubrikasi yang disebut sebum sehingga batang dan kepala klitoris dengan mudah keluar masuk. Akan tetapi jika sebum terakumulasi, maka akan terbentuk substansi keputihan seperti keju yang disebut smegma.
Jika smegma tidak rajin dibersihkan akan mengeras dan bisa menyebabkan iritasi seperti jika sebutir debu masuk ke mata. Klitoris yang mengalami iritasi seperti ini akan menimbulkan sakit jika disentuh, walau sangat lembut. Celana ketat juga akan membuat perempuan bersangkutan kesakitan.
Akumulasi smegma juga bisa membuat hood melekat pada batang dan kepala klitoris yang juga akan menimbulkan rasa sakit tak terkira. Rajin membersihkannya umumnya bisa mencegah dan mengatasi masalah ini. Namun ada perempuan yang lubang hood-nya amat kecil sehingga sulit untuk mengeluarkan klitoris dan membersihkannya.
Untuk kasus seperti ini, anda bisa mencoba berendam diri dalam air hangat beberapa saat. Kemudian coba anda keluarkan klitoris dengan manarik hood secara perlahan-lahan dan lembut, lalu anda bersihkan.
Jika anda tak mampu juga membukanya, dokter ginekologi anda butuhkan untuk mengatasinya. Dengan anestesi local, dokter akan menghilangkan bagian yang melekat dan mengeras atau cukup dengan meregangkannya, tergantung kondisi.
Ada kepala (glans) dan batang klitoris yang dilindungi oleh kulit yang disebut hood. Sejumlah perempuan yang disunat waktu bayi, kebanyakan kehilangan glans-nya. Glans bisa terlihat atau tersembunyi tergantung anatomi dan kondisi seksual perempuan bersangkutan.
Saat perempuan terangsang secara seksual, glans biasanya membengkak dan sensitivitasnya meningkat. Setiap sentuhan yang diterimanya akan dialirkan lewat batang klitoris yang langsung ditransmisikan ke kumpulan urat syaraf di pangkalnya.
Ketika kepala klitoris membengkak, umumnya akan keluar dari kulit yang menutupinya. Akan tetapi saat rangsangan meningkat, glans akan kembali bersembunyi dalam hood, yang melindunginya dari sentuhan berlebihan.
Hood sendiri memiliki kelenjar yang menghasilkan cairan lubrikasi yang disebut sebum sehingga batang dan kepala klitoris dengan mudah keluar masuk. Akan tetapi jika sebum terakumulasi, maka akan terbentuk substansi keputihan seperti keju yang disebut smegma.
Jika smegma tidak rajin dibersihkan akan mengeras dan bisa menyebabkan iritasi seperti jika sebutir debu masuk ke mata. Klitoris yang mengalami iritasi seperti ini akan menimbulkan sakit jika disentuh, walau sangat lembut. Celana ketat juga akan membuat perempuan bersangkutan kesakitan.
Akumulasi smegma juga bisa membuat hood melekat pada batang dan kepala klitoris yang juga akan menimbulkan rasa sakit tak terkira. Rajin membersihkannya umumnya bisa mencegah dan mengatasi masalah ini. Namun ada perempuan yang lubang hood-nya amat kecil sehingga sulit untuk mengeluarkan klitoris dan membersihkannya.
Untuk kasus seperti ini, anda bisa mencoba berendam diri dalam air hangat beberapa saat. Kemudian coba anda keluarkan klitoris dengan manarik hood secara perlahan-lahan dan lembut, lalu anda bersihkan.
Jika anda tak mampu juga membukanya, dokter ginekologi anda butuhkan untuk mengatasinya. Dengan anestesi local, dokter akan menghilangkan bagian yang melekat dan mengeras atau cukup dengan meregangkannya, tergantung kondisi.
0 comments:
Post a Comment