Awas, hacker 'berduit' bisa sebar virus lewat YouTube
Awas, hacker 'berduit' bisa sebar virus lewat YouTube
Bagi sebagian kalangan hacker berkantong tebal, aktivitas peretasan
bisa dilakukan dengan mengandalkan perlengkapan yang lebih canggih dan
'bertenaga'. Sayangnya, hal tersebut telah menjadi kenyataan, dan
YouTube bisa saja menjadi korbannya.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh seorang mantan hacker, Morgan
Marquis-Boire, tim hacker sekaliber dengan Badan Intelijen Amerika (NSA)
tengah berusaha menyebarkan virus buatan pemerintah ke konten-konten
dan situs internet yang tidak dilindungi oleh enkripsi atau kode
pengaman khusus.
Hanya sebagian kecil konten internet yang sampai saat ini telah
terenkripsi. Celakanya, YouTube tidak termasuk salah satu dari
situs-situs aman tersebut.
Cara kerja peretasan YouTube pun cukup efisien, para hacker kelas
satu yang biasanya bekerja untuk pemerintah negara-negara di dunia
seperti Maroko hingga Israel tersebut melakukan intervensi di jalur
akhir lalu lintas internet, The Verge (15/08). Kemudian mereka bisa memilih video-video tertentu yang disisipi oleh malware.
Bagaimana mereka bisa melakukannya? Seperti yang dilansir oleh Gizmodo (15/08), mereka sanggup membeli peralatan 'injeksi jaringan' yang dibuat oleh perusahaan hacker seperti Hacking Team dan FinFisher.
Peralatan yang dibanderol dengan harga USD 1 juta (Rp 11 miliar) bis
memasukkan virus atau malware ke dalam hard disk komputer di seluruh
dunia lewat data dari internet yang tidak terenkripsi.
Membangun sistem pertahanan untuk menangkal teknologi baru hacker
tersebut tidaklah mudah. Untungnya, beberapa perusahaan sudah mulai
menerapkan sistem protokol jaringan terenkripsi di situs mereka, HTTPS.
HTTPS sudah sering digunakan untuk online banking karena memberikan
akses transaksi via website yang lebih terlindungi.
Belum ada kejelasan apakah YouTube nantinya akan menggunakan sistem
HTTPS. Terapi, Microsoft pun harus waspada sebab situs login.live.com
juga diklaim ikut menjadi sasaran empuk hacker yang mulai bekerja lebih
profesional dengan menyerang individual ketimbang menyebar virus secara
besar-besaran.
0 comments:
Post a Comment